Banyak orang beranggapan bahwa menabung hanya bisa dilakukan jika memiliki gaji besar. Padahal kenyataannya, seberapa pun kecilnya penghasilan yang kita dapat, tetap bisa disisihkan untuk tabungan asal dikelola dengan benar.
Menabung bukan soal jumlah, melainkan soal kebiasaan dan
disiplin. Jika terbiasa menyisihkan uang sejak dini, nantinya menabung akan
terasa ringan meskipun gaji tidak besar. Bahkan, kebiasaan menabung bisa
membantu kita menghadapi keadaan darurat dan mewujudkan berbagai impian di masa
depan.
Nah, berikut adalah cara menabung dengan gaji kecil tanpa
harus merasa susah payah:
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Anggaran adalah pondasi dari keuangan yang sehat. Banyak
orang mengeluh gaji tidak cukup, padahal masalah utamanya ada pada tidak adanya
perencanaan.
- Catat semua pemasukan (misalnya gaji pokok, bonus, atau penghasilan tambahan).
- Rinci semua pengeluaran, mulai dari kebutuhan pokok (makan, transportasi, sewa rumah) hingga kebutuhan sekunder (hiburan, belanja, nongkrong).
- Setelah itu, tentukan berapa yang bisa ditabung.
Tips tambahan: gunakan metode 50-30-20. Artinya, 50% untuk
kebutuhan pokok, 30% untuk gaya hidup/keinginan, dan 20% untuk tabungan atau
investasi. Jika 20% terasa berat, bisa mulai dengan 5–10% terlebih dahulu.
2. Terapkan Prinsip “Bayar Diri Sendiri Dulu”
Banyak orang gagal menabung karena menunggu sisa gaji di
akhir bulan, yang biasanya sudah habis. Solusinya, bayar diri sendiri dulu.
Begitu gaji masuk, langsung sisihkan sebagian untuk tabungan, anggap itu
sebagai “tagihan wajib”.
Contoh: gaji Rp3.000.000, sisihkan Rp200.000 di awal. Jangan
menunggu akhir bulan. Dengan begitu, tabungan tetap aman meski kebutuhan
mendadak muncul.
3. Gunakan Rekening Tabungan Terpisah
Kalau tabungan digabung dengan rekening sehari-hari, besar
kemungkinan uang akan terpakai. Untuk menghindari hal ini, buatlah rekening
khusus tabungan.
- Pilih rekening tanpa kartu ATM agar lebih sulit diambil.
- Manfaatkan bank digital dengan fitur penguncian saldo.
- Gunakan tabungan berjangka yang tidak bisa ditarik sewaktu-waktu.
Dengan cara ini, Anda bisa lebih disiplin karena uang
benar-benar “terkunci” dan hanya dipakai saat benar-benar dibutuhkan.
4. Kurangi Pengeluaran Kecil yang Tidak Terasa
Sering kali, pengeluaran kecil justru paling boros.
Misalnya:
- Ngopi Rp20.000 sehari = Rp600.000 sebulan.
- Jajan online Rp25.000 per hari = Rp750.000 sebulan.
Padahal, jika dikurangi separuhnya saja, Anda sudah bisa
menabung Rp300.000–400.000 per bulan. Coba hitung sendiri, berapa banyak uang
yang bisa dikumpulkan dalam setahun.
Tips: mulai catat pengeluaran harian agar tahu kemana uang
mengalir. Dari sana, Anda bisa menemukan pos mana yang bisa dikurangi tanpa
membuat hidup menderita.
5. Mulai dengan Nominal Kecil tapi Konsisten
Jangan menunggu punya uang banyak untuk mulai menabung.
Mulailah dari nominal kecil, misalnya Rp5.000–Rp10.000 per hari. Jika rutin,
dalam sebulan bisa terkumpul Rp150.000–Rp300.000.
Dalam setahun, jumlahnya bisa mencapai
Rp1.800.000–Rp3.600.000. Lumayan kan, untuk dana darurat atau modal usaha
kecil-kecilan?
Kuncinya bukan besar kecilnya nominal, tapi konsistensi.
6. Gunakan Celengan Digital atau Fisik
Jika merasa sulit menabung manual, gunakan aplikasi keuangan
atau e-wallet yang menyediakan fitur menabung otomatis. Misalnya, setiap kali
gaji masuk, aplikasi langsung memotong Rp100.000 untuk masuk ke saldo tabungan.
Kalau lebih suka cara klasik, gunakan celengan di rumah.
Setiap hari, masukkan uang koin atau lembar kecil. Rasanya memang sederhana,
tapi saat dibuka setelah setahun, jumlahnya bisa mengejutkan.
7. Tentukan Tujuan Menabung
Menabung tanpa tujuan sering kali membuat kita cepat
menyerah. Oleh karena itu, tentukan tujuan spesifik:
- Dana darurat minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan.
- Tabungan untuk liburan.
- Tabungan untuk membeli barang tertentu (HP, motor, laptop).
- Tabungan untuk modal usaha.
Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih termotivasi.
Menabung tidak lagi terasa beban, melainkan investasi untuk masa depan.
8. Manfaatkan Sistem Menabung Otomatis
Banyak bank dan aplikasi sudah menyediakan fitur auto-debit.
Dengan ini, setiap bulan tabungan akan otomatis terpotong tanpa perlu
diingat-ingat.
Fitur ini sangat berguna untuk orang yang pelupa atau mudah
tergoda menggunakan uang. Jadi, menabung tetap jalan tanpa terasa susah payah.
9. Cari Penghasilan Tambahan untuk Tabungan
Jika gaji sangat terbatas, Anda bisa mencoba menambah penghasilan sampingan. Misalnya:
- Freelance menulis, desain, atau jasa online.
- Jualan makanan ringan atau produk digital.
- Menjadi reseller atau dropshipper.
Uang tambahan ini bisa difokuskan untuk tabungan, tanpa
mengganggu gaji utama.
10. Terapkan Pola Hidup Hemat tapi Tetap Nyaman
Hidup hemat bukan berarti pelit. Anda hanya perlu memilih
mana yang benar-benar penting. Misalnya:
- Membawa bekal daripada jajan di luar.
- Membeli barang berkualitas agar tahan lama.
- Memanfaatkan promo dan diskon dengan bijak.
- Mengurangi gaya hidup konsumtif yang tidak mendesak.
Dengan kebiasaan ini, tabungan bisa bertambah tanpa harus
mengorbankan kenyamanan.
Kesimpulan
Menabung dengan gaji kecil memang menantang, tapi bukan hal
yang mustahil. Kuncinya ada pada kebiasaan, disiplin, dan manajemen keuangan
yang baik.
Mulailah dengan membuat anggaran, sisihkan tabungan di awal,
kurangi pengeluaran kecil, serta gunakan sistem otomatis. Tidak perlu menunggu
gaji besar, karena yang terpenting adalah konsistensi.
Ingat pepatah, “sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Uang yang terkumpul nantinya akan sangat bermanfaat, baik untuk keadaan darurat maupun untuk mewujudkan impian Anda.

Posting Komentar