Usia 20-an sering kali disebut sebagai masa eksplorasi dan pencarian jati diri. Di usia ini, banyak orang baru mulai menghasilkan uang, mencoba hidup mandiri, dan mengambil keputusan finansial pertama mereka. Namun, di balik semua semangat dan kemandirian itu, tak jarang kita terjebak dalam kesalahan finansial yang baru terasa dampaknya saat memasuki usia 30-an ke atas.
Berikut adalah 5 kesalahan finansial yang paling saya sesali
di usia 20-an, dan semoga Anda bisa belajar darinya agar tidak mengulang hal yang
sama.
1. Menghabiskan Semua Penghasilan Tanpa Menabung
Saat pertama kali menerima gaji, rasanya ingin membeli semua
yang dulu tidak bisa dibeli: pakaian, gadget, makan di tempat fancy, dan
traveling. Tapi ternyata, hidup dari “gaji ke gaji” membuat saya tidak punya
dana darurat sama sekali. Ketika tiba-tiba harus membayar biaya tak terduga entah itu kesehatan, kendaraan, atau keluarga saya terpaksa berutang.
Pelajaran: Biasakan menyisihkan minimal 10–20% dari
pendapatan untuk tabungan, bahkan sebelum Anda mulai membelanjakannya. Gunakan
prinsip “pay yourself first” bayar diri
sendiri terlebih dahulu dengan menabung.
2. Tidak Mempelajari Cara Investasi Sejak Dini
Di usia 20-an, saya berpikir investasi itu hanya untuk orang
kaya atau yang sudah mapan. Akibatnya, saya kehilangan kesempatan untuk
menikmati efek compounding yang bisa membuat uang tumbuh seiring waktu.
Padahal, mulai berinvestasi meski dengan nominal kecil jauh lebih berharga
daripada menunggu “nanti kalau sudah banyak uang”.
Pelajaran: Pelajari instrumen investasi sederhana seperti
reksa dana, saham, atau emas digital. Mulailah dari yang paling mudah dan
pahami risikonya.
3. Terlalu Banyak Belanja untuk Gengsi
Entah kenapa, dulu rasanya penting sekali terlihat
“berhasil” di mata orang lain. Saya membeli barang-barang yang sebenarnya tidak
dibutuhkan hanya demi terlihat keren di
media sosial atau di tongkrongan. Barang-barang itu akhirnya cepat rusak,
hilang tren, dan tak ada nilainya lagi.
Pelajaran: Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang
lain. Fokuslah pada tujuan finansial jangka panjang, bukan citra sesaat. Gaya
hidup sederhana bukan tanda kegagalan, tapi bukti kedewasaan finansial.
4. Tidak Mencatat Pengeluaran
Saya dulu berpikir mencatat pengeluaran itu ribet dan tidak
penting. Tapi tanpa catatan, saya tak sadar berapa banyak uang yang habis untuk
hal-hal kecil seperti kopi harian atau langganan digital yang jarang dipakai.
Ketika uang menipis di akhir bulan, saya bingung ke mana perginya.
Pelajaran: Gunakan aplikasi pencatat keuangan atau
spreadsheet sederhana. Dengan mencatat, Anda akan tahu kebiasaan mana yang
perlu dikoreksi dan berapa sebenarnya kemampuan finansial Anda.
5. Tidak Punya Rencana Keuangan Jangka Panjang
Di usia 20-an, saya hidup tanpa arah finansial yang jelas.
Tidak punya target tabungan, tidak tahu kapan harus investasi, apalagi
memikirkan pensiun. Akibatnya, setiap keputusan keuangan bersifat reaktif,
bukan strategis.
Pelajaran: Buat rencana finansial sederhana. Misalnya, dalam
1 tahun harus punya dana darurat 6 kali gaji, 5 tahun lagi bisa punya rumah,
dan 10 tahun lagi mulai menyiapkan tabungan pensiun. Rencana yang jelas akan
membantu Anda lebih disiplin dan fokus.
Penutup
Menyesal memang tak bisa mengubah masa lalu, tapi bisa
menjadi pelajaran berharga untuk masa depan. Kesalahan finansial di usia muda sebenarnya
wajar, asalkan kita mau belajar dan memperbaikinya.
Jadi, jika Anda masih di usia 20-an mulailah sekarang. Kelola uang Anda dengan
bijak, sisihkan untuk masa depan, dan jangan biarkan kesalahan kecil hari ini
menjadi beban besar di kemudian hari.
Menjadi dewasa bukan hanya soal usia, tapi juga soal
tanggung jawab termasuk tanggung jawab
terhadap keuangan sendiri. Uang memang bukan segalanya, tapi pengelolaan yang
bijak bisa membuat hidup jauh lebih tenang dan bebas dari stres.
Jika saya bisa memutar waktu, tentu saya akan lebih disiplin
menabung, mulai investasi sejak dini, dan berhenti membandingkan diri dengan
orang lain. Tapi karena waktu tak bisa diulang, yang bisa saya lakukan hanyalah
memperbaiki hari ini dan membangun masa depan yang lebih baik.
Dan Anda pun bisa memulainya sekarang karena tidak ada kata terlambat untuk menjadi
lebih bijak secara finansial.
Bagaimana dengan Anda?
Apakah Anda juga punya pengalaman atau penyesalan finansial
di usia 20-an?
Tulis di kolom komentar dan bagikan agar lebih banyak anak
muda bisa belajar dari kisah kita!

Posting Komentar