Bagaimana Saya Menemukan Passion Saya?


Menemukan passion adalah salah satu perjalanan paling pribadi dan penting dalam hidup saya. Dulu saya berpikir passion itu seperti kilatan cahaya hadir secara tiba-tiba dan langsung terasa benar. Tapi kenyataannya, passion tidak selalu datang dengan cara yang dramatis. Ia tumbuh, terbentuk, dan ditemukan sedikit demi sedikit seiring waktu.

1. Awalnya Saya Bingung dan Merasa Tersesat

Beberapa tahun lalu, saya merasa tidak tahu arah. Saya menjalani rutinitas, tetapi merasa hampa. Saya iri melihat orang-orang yang tampak begitu mencintai pekerjaannya, berbinar saat bercerita tentang apa yang mereka lakukan. Saya bertanya pada diri sendiri: “Kenapa saya belum menemukan apa yang benar-benar saya cintai?”

Perasaan itu membuat saya mulai mencari ke dalam. Saya mulai bertanya lebih dalam pada diri sendiri: Apa yang membuat saya merasa hidup? Kapan terakhir kali saya benar-benar menikmati sesuatu tanpa tekanan?

 

2. Saya Melihat ke Masa Lalu

Langkah awal saya adalah menelusuri masa lalu. Saya mengingat kembali hobi masa kecil, hal-hal yang dulu membuat saya betah berjam-jam melakukannya. Saya suka menulis cerita, berbicara di depan umum, dan membantu teman memahami pelajaran.

Saya juga meninjau pengalaman-pengalaman yang memberikan rasa bangga. Ternyata, di banyak momen tersebut, saya terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan komunikasi, pendidikan, dan kreativitas.

 

3. Saya Mencoba Banyak Hal

Saya mulai mencoba berbagai hal—ikut seminar, jadi sukarelawan, menulis blog, membuat konten, hingga belajar hal-hal baru yang sebelumnya saya anggap tidak penting. Saya gagal beberapa kali, tapi saya juga menemukan sesuatu yang menarik: ada hal-hal yang membuat saya ingin terus kembali, bahkan saat tidak dibayar.

Dari sini saya sadar, passion tidak selalu muncul di hari pertama mencoba. Terkadang, kita harus memberi waktu dan melatih rasa suka itu tumbuh.

 

4. Saya Belajar dari Orang-Orang Terdekat

Saya bertanya pada teman dan keluarga: “Menurut kamu, saya paling terlihat hidup saat melakukan apa?” Jawaban mereka seringkali konsisten. Mereka melihat antusiasme saya ketika bercerita, ketika membimbing, dan ketika menulis.

 

Ternyata, orang lain bisa menjadi cermin. Mereka melihat sisi-sisi kita yang kadang kita abaikan.

 

5. Saya Mendengarkan Diri Sendiri

Semakin saya mengenal diri sendiri, semakin saya memahami bahwa passion saya ada di persimpangan antara apa yang saya kuasai, apa yang saya sukai, dan apa yang memberi makna.

Saya mulai lebih sering menulis, berbicara di komunitas, dan membagikan pengetahuan. Dari situ, saya merasa energi saya meningkat. Saya merasa hidup. Dan perlahan, saya menyadari—inilah passion saya.

 

6. Passion Itu Bertumbuh, Bukan Ditemukan Sekali Saja

Hari ini, saya masih dalam perjalanan. Passion saya terus berkembang, seperti tanaman yang tumbuh seiring dirawat. Tapi saya tidak lagi merasa tersesat. Saya tahu ke arah mana harus melangkah, dan saya menikmati setiap prosesnya.

Penutup

Menemukan passion bukan tentang mengikuti tren, bukan juga tentang menjadi seperti orang lain. Ini tentang mengenal diri sendiri dengan jujur, mencoba tanpa takut gagal, dan mendengarkan hati.

Jika kamu juga sedang mencari passion-mu, izinkan saya mengatakan: tidak apa-apa merasa bingung. Yang penting, jangan berhenti mencari. Terus bertanya, terus mencoba. Passion akan menemuimu ketika kamu terus bergerak.

 

Label: #PengembanganDiri #Motivasi #Karier #TemukanPassion

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama